Sejarah Perang Badar : Hanya 314 Prajurit Muslim Menang Melawan 1.000 Orang Quraisy

Badar - Sejarah Perang Badar terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Perang Badar melibatkan 314 pasukan kaum Muslimin melawan lebih dari 1.000 orang Quraisy. Ini merupakan perang pertama yang dijalani kaum Muslimin sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW pada 622 Masehi.

Melansir buku Ringkasan Tafsir Ibnu Kasir (1999) karya Muhammad Nasib Ar-Riva, Badar adalah nama suatu tempat yang terletak di antara Mekkah dan Madinah. Di situ terdapat sumber mata air Badar, sehingga perang tersebut dinamakan Perang Badar.

Awal mula Perang Badar Melansir artikel Kompas.com pada 16 Mei 2020, Perang Badar bermula dari tersiarnya kabar di Kota Madinah tentang kafilah besar kaum Quraisy yang berangkat meninggalkan Syam untuk pulang ke Mekkah. Kafilah itu membawa barang perniagaan yang sangat besar nilainya, dengan 1.000 ekor unta untuk membawa barang-barang berharga.

Kaum Muslimin lalu mengadang kafilah dagang Abu Sufyan yang membawa barang dagangan Quraisy dari Syam. Theme pengadangan adalah keinginan kaum Muslimin untuk mengambil hak-hak mereka yang dulu dirampas kaum Quraisy. Sementara itu di kalangan kaum Quraisy sendiri, tumbuh kecemburuan terhadap perkembangan kota Madinah di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW.

Namun Perang Badar terjadi lebih karena kaum Muslimin ingin mempertahankan dan menegakkan eksistensi agama Islam. Disebutkan juga bahwa Nabi Muhammad SAW berperang melawan kaum Quraisy bukan untuk mendapatkan kekuasaan, kekayaan, kesenangan pribadi, maupun golongan.

Jalannya Perang Badar Perang Badar terjadi pada pagi hari tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Pasukan Muslimin dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW, sedangkan kaum Quraisy dikomandoi Abu Jahal. Kaum Muslimin mengambil posisi yang terdekat dengan sumber air. Tempat itu dipilih Rasulullah SAW atas pendapatnya sendiri dan sebagai strategi.

Strategi perang kaum Muslimin memanfaatkan keadaan geografis dari kawasan Badar. Saad container Muadz contohnya yang membuat gundukan tanah agar Nabi Muhammad SAW dapat mengawasi jalannya perang, dan mengetahui pola serangan yang tepat untuk mengalahkan pasukan Quraisy.

Perang Badar kemudian dimenangkan pasukan Muslimin. Sebanyak 70 tentara Quraisy tewas, 70 ditawan, dan sisanya tidak tahu ke mana. Kemenangan di Perang Badar membuat posisi Islam di kawasan Madinah semakin kuat. Kemudian bagi kaum Quraisy kekalahan di Perang Badar menimbulkan kekecewaan mendalam, dan meningkatkan hasrat untuk membalas dengan persiapan yang lebih matang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui Kisah Sejarah Guillotine, Alat Pengal Kepala Manusia Untuk Eksekusi Mati

Mengetahui Kisah Kehidupan Warga Surabaya Pada Tahun 1850 an, Belum Ada Penerangan Jalan

Kisah Akhir Dari Pertempuran Inggris di Surabaya