Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Melihat Sejarah Peninggalan Jaman Belanda di Pantai Pangandaran

Jakarta - Tidak asing lagi bagi kita khususnya masyarakat Jawa Barat mengenai pantai pangandaran, dia adalah sebuah tempat rekreasi dan wisata bagi semua kalangan, bagi semua usia, dan juga semua tingkatan, yang memiliki keindahan dengan ombak yang tenang dan begitu menakjubkan. Pantai Pangandaran memiliki daya tarik tersendiri yang memiliki sebuah nilai, yang bisa memengaruhi semua orang, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, tujuannya adalah untuk melepaskan beban pikiran dan merileksasikan tubuh supaya pikiran dan tubuh kita regular kembali dan tidak stres. apalagi ketika menjelang libur panjang, otomatis pengunjung dari berbagai daerah begitu antusias dan juga ramai untuk di kunjungi. Selain itu, Pantai Pangandaran juga memiliki sebuah potensi menimbulkan pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar, dan juga menumbuhkan suatu perekonomian daerah dan Negara. Contohnya penangkapan ikan di laut lepas, yang memiliki beragam jenis ikan yang berpotensi memil

Mengenal Buah Maja, Dan Cerita di Baliknya Yang Mulai Pudar

Jakarta - Mungkin tak banyak yang mengenal bentuk dan kegunaan buah mojo, apalagi mencoba rasanya. Buah berbentuk bulat sempurna berwarna hijau sebesar buah kelapa ini memiliki kulit yang sangat keras sehingga tak mudah untuk memecahkannya. Berdaging putih dengan fragrance yang sedikit menyengat, buah ini memang tak banyak dikonsumsi masyarakat lantaran rasanya yang sangat pahit. Meski berasa pahit, buah ini banyak dikonsumsi sebagai obat organic. Di India, buah ini dipercaya sebagai buah titisan Dewa Siwa. Sementara di negara lain seperti Pakistan, Srilanka, Nepal dan Bangladesh, buah ini akrab bagi masyarakatnya. Bahkan meski rasanya yang pahit, di beberapa negara mengonsumsi buah ini tanpa olahan, menjadi penyegar minuman. Di Indonesia, buah maja memiliki nilai historis yang tinggi. Itu tak lepas dari berdirinya kerajaan terbesar se-Asia Tenggara: Majapahit. Nama kerajaan yang dipimpin Raja Raden Wijaya ini bahkan mengutip nama buah yang dulunya mudah dijumpai di M

Sedikit Cerita Tentang 100 Tahun Mazda di Dunia Otomotif

Jakarta - Mazda Electric motor Firm resmi merayakan hari jadinya yang ke-100 atau satu abad di industri otomotif international pada 30 Januari 2020. Meniti karir dari 1920, menariknya pabrikan asal Jepang ini tidak diawali dengan memproduksi kendaraan bermotor melainkan gabus untuk tutup botol a glass of wine atau minuman anggur. Kala itu, nama yang diusung ialah Toyo Cork Kogyo Co. Ltd dengan nakhoda Jujiro Matsuda. Pada tahun itu pula, ia dilantik sebagai Presiden hingga kemudian membuat berbagai terobosan menarik. Enam tahun menjabat atau tepatnya di 1927, perusahaan mengganti identitasnya menjadi Toyo Kogyo Co., Ltd dan mulai mencoba melahirkan kendaraan untuk memudahkan bisnis perjalannnya. "Tepat pada 1931, produksi pertama kendaraan Mazda merupakan pikap 3-roda dengan nama Mazda-GO. Ini terus berlanjut sampai pada akhirnya Jujiro dinobatkan sebagai bapaknya Mazda hingga kini," ujar Head of Department Public Relations and also Media Communications PT Eu

Ceritah Sejarah "Tasripin" Seorang Pribumi Kaya Raya yang di Segani Serdadu Belanda

Selain Sang Raja Gula Oei Tiong Ham, pada awal abad ke-20 di Semarang pernah hidup seorang konglomerat pribumi yang sangat disegani. Dia bernama Tasripin. Tasripin lahir pada tahun 1834. Dilansir dari Unika.ac.id, Tasripin mengembangkan bisnisnya dengan membeli sejumlah tanah dari orang-orang Belanda. Maka tak heran, di kemudian hari, aset-aset rumahnya tersebar di seluruh Kota Semarang. Kekayaan Tasripin pernah membuatnya menjadi satu-satunya orang Jawa yang kaya pada saat itu. Aset-aset rumah yang dibeli Tasripin dari orang-orang Belanda hingga kini masih terjaga. Lantas bagaimana bisa orang pribumi Jawa seperti Tasripin bisa menjadi salat satu orang terkaya pada masanya? Berikut selengkapnya: Dilansir dari serat.id, Tasripin merupakan pengusaha sukses. Keberhasilannya memiliki banyak aset rumah di Semarang tak lepas dari kesuksesannya dalam menjalankan beberapa bisnis seperti penyamakan kulit, hasil bumi, serta sewa menyewa tanah dan bangunan. Selain itu, Tasripin juga menjalankan u