Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Mengetahii Mitos Dan Sejarah Dari Poseidon, Sosok Dewa Laut Yunani Kuno

Jakarta - Poseidon dalam agama Yunani kuno adalah sosok dewa laut-- dan juga air, gempa bumi, serta kuda. Dilansir Britannica, sosoknya dibedakan dari Pontus, personifikasi laut dan dewa perairan Yunani tertua. Nama Poseidon berarti "suami bumi" atau dengan istilah lain, "penguasa bumi." Silsiah Poseidon Secara tradisional, dia adalah putra Cronus, sekaligus saudara dari Zeus, dewa langit dan dewa utama Yunani kuno, dan Hades, dewa dunia bawah. Ketika tiga bersaudara itu menggulingkan ayah mereka, kerajaan laut jatuh ke tangan Poseidon Senjata dan simbol utamanya adalah trisula, mungkin dulunya adalah tombak ikan. Menurut penyair Yunani Hesiod, trisula Poseidon, seperti halilintar Zeus dan helm Hades, dibuat oleh "tiga Cyclopes". Keturunan Poseidon sangat banyak. Dia adalah ayah dari Pelias dan Neleus dari Tiro, putri Salmoneus. Dengan demikian, dia menjadi "leluhur illahi" keluarga kerajaan Thessaly dan Messenia. Banyak putranya

Kisah Tragedi Pada 1 Oktober 1965 di Bali Menjadi Ladang Pembantaian

Jakarta - Gugurnya enam jenderal di Jakarta memantik pulau dewata menjadi ladang pembantaian manusia. Saat awal tahun 1967, masyarakat Amerika Serikat (AS) dibuat geger oleh laporan NBC television yang menayangkan hasil liputan mereka di Indonesia. Diberitakan kurang lebih 300.000 orang yang diduga sebagai pengikut Partai Komunis Indonesia (PKI) telah terbunuh akibat aksi balas dendam kelompok anti komunis menyusul terjadinya pembantaian terhadap 6 jenderal di Jakarta pada 1 Oktober 1965. Bali merupakan salah satu tempat yang didatangi oleh kru NBC TV. Di tempat yang berjuluk pulau dewata tersebut. sepanjang 1966 puluhan ribu manusia telah kehilangan nyawanya. Proses pembantaian massal terhadap mereka berlangsung secara sadis dan dingin. Sebagian korban bahkan terkesan 'pasrah' dengan nasibnya sendiri. "Mereka datang kepada Dewan Desa dan bertanya, kapan mereka akan dibunuh? Setelah diberitahu waktunya, mereka lantas minta izin untuk bersembahyang dulu di p

Mengapa Bayi Panda Saat Lahir Berukuran Sangat kecil?

Jakarta - Panda merupakan salah satu mamlia berukuran besar. Meski begitu, bayi panda memiliki ukuran yang sangat kecil. Dilansir dari Scientific research Daily, panda yang baru saja lahir hanya memiliki berat sekitar 100 gram, atau 900 kali lebih kecil dari induknya. Bayi panda juga terlahir dalam kondisi buta dengan kulit berwarna merah muda. Kondisi bayi panda dan sang induk yang jauh berbeda menimbulkan rasa penasaran dari para peneliti.Seorang profesor biologi dari Battle each other College bernama Kathleen Smith, bersama dengan mantan muridnya bernama Peishu Li, mempublikasikan sebuah jurnal tentang fenomena tersebut. Keduanya melakukan penelitian terhadap sisa-sisa bayi panda yang diawetkan di Kebun Binatang Nasional Smithsonian, Washington D.C, Amerika. Smith dan Li melakukan micro-CT Check terhadap dua janin dari sepasang pandan yang tinggal di kebun binatang tersebut. Mereka juga melakukan metode yang sama terhadap bayi beruang cokelat, beruang kutub, anjing,

Mengetahui Sejarah Alun-alun Kota Malang yang Pernah Menjadi Saksi Bisu Pertemuan Panas Antara DN Aidit Dan Hasan Aidid

Jakarta - Alun-Alun Kota Malang pernah menjadi saksi sejarah pertemuan panas antara Hasan Aidid dan D.N. Aidit, duo nama mirip tapi berseberangan dalam sikap dan pandangan politiknya. Masing-masing dalam representasi berbeda. Hasan Aidid adalah Ketua Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) Surabaya, dan D.N. Aidit merupakan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Indonesia (PKI). Keduanya baik pribadi maupun partai politik berada dalam kutub berbeda, bahkan saling berhadapan, apalagi kala itu dalam suasana menjelang Pemilu 1955. Entah bagaimana cerita awalnya, keduanya bertemu dan terlibat kekisruhan dalam rapat akbar yang digelar PKI di Alun-alun Kota Malang pada 28 Maret 1954. "Kalau klaim Harian Rakjat yang terafiliasi dengan PKI, itu katanya Alun-Alun Malang dipenuhi kurang lebih 200 ribu orang yang hadir,"kata Faishal Hilmy Maulida, sejarawan politik kepada merdeka.com. Selain dihadiri D.N. Aidit, rapat akbar itu dihadiri Eric Aaro